Rabu, 03 Juni 2009

JARINGAN KOMPUTER MENGGUNAKAN RADIO DI ITB

ITB sebagai lembaga pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam pengembangan SDM, khususnya bidang teknologi. Dengan semakin berkembangnya dunia komputer, media komunikasi elektronik khususnya jaringan komputer mempunyai potensi yang sangat besar untuk ini. Tanpa banyak diketahui oleh khalayak ramai, dengan dimotori oleh KBK Jaringan Komputer di PAU Mikroelektronika dan dibantu oleh adik-adik di Amatir Radio Club (ARC) ITB dan Himpunan Mahasiswa Elektro (HME) ITB, kami telah bahu membahu membangun jaringan komputer di ITB dengan di bantu secara finansial antara lain oleh Dr. Soegiardjo Soegojoko dan Dr. Richard Mengko. Jaringan komputer ini dikenal dengan nama jaringan komputer Paguyuban yang sifatnya informal dan non-komersial yang mengkaitkan banyak lembaga pendidikan dan penelitian di Indonesia.
Jaringan ini bertumpu pada teknologi jaringan komputer TCP/IP dan menggunakan radio sebagai media komunikasi jarak jauh. Dalam lingkungan ITB telah tergabung PAU Mikroelektronika ITB, HME-ITB, ARC-ITB, EL-ITB, dan TI-ITB. Beberapa jurusan lain yang tampaknya sedang bersiap-siap adalah PPLH-ITB, IF-ITB, FI-ITB, PIKSI-ITB dan beberapa unit lainnya di Salman ITB. Jaringan ini telah beroperasi selama lebih dari 1 tahun selama 24 jam/hari dan terkait dengan berbagai lembaga di Indonesia. Perlu dicatat bahwa inisiatif pengembangan jaringan ini datangnya dari staf-staf yang berdedikasi di masing-masing lembaga, jadi sifatnya adalah bottom-up. Saat ini lembaga pendidikan / penelitian yang beroperasi 24 jam di jaringan ini adalah ITB, UI, ITENAS, UGM, BPPT, LAPAN, LIPI (di Bandung), Kantor Menteri Lingkungan Hidup dll. Perkembangan ini ternyata telah menarik beberapa unit Litbang di beberapa industri untuk bergabung dan bertukar pikiran seperti PT. INTI, PT. LEN Industri, PT. USI/IBM dan PT. ATW. Di samping lembaga-lembaga yang telah bergabung ini, ada beberapa universitas / lembaga lain yang sedang mempersiapkan SDM-nya untuk bergabung, antara lain, ITS, UNPAD, UNPAR, STT-Informatika, UNHAS, UNIBRAW, LIPI (Serpong) dan masih banyak lagi. Bahkan Dewan Riset Nasional (DRN) yang merupakan lembaga tinggi negara untuk penelitian di Indonesia telah mencanangkan diri untuk bergabung ke jaringan komputer Paguyuban ini. Pesatnya perkembangan jaringan komputer Paguyuban ini dimungkinkan karena digunakannya media komunikasi radio yang relatif murah dan mudah diperoleh di samping digunakannya tata-cara komunikasi (protokol) standard yang digunakan di jaringan komputer internasional.
Kami menggunakan komputer mikro (PC) yang banyak di pasaran untuk membangun jaringan ini. Bahkan PC/XT sekalipun dapat kita gunakan untuk keperluan ini. Perangkat lunak (termasuk source code-nya) yang telah kami kembangkan dapat diperoleh secara cuma-cuma / gratis untuk keperluan pendidikan dan penelitian dari penulis di KBK Jaringan Komputer di PAU Mikroelektronika ITB. Usaha yang sistematis berjalan untuk mengembangkan perangkat lunak ini. Penggunaan TCP/IP di jaringan komputer Paguyuban memungkinkan untuk mengintegrasikan berbagai jaringan komputer lokal (LAN) dan berbagai komputer (UNIX, DOS dll) menjadi satu kesatuan yang transparan bagi pengguna jaringan komputer Paguyuban.
Usaha yang sistematis sedang berlangsung untuk mengatasi kelangkaan perangkat keras khususnya modem untuk mengkaitkan diri ke jaringan komputer Paguyuban. Salah satu hasilnya adalah dikembangkannya modem 1200bps sederhana. Modem ini digunakan sebagai perantara PC dengan perangkat radio komunikasi jarak jauh yang digunakan. Modem ini dapat dibuat dengan biaya sekitar Rp. 100.000/buah. Karena teknologi modem yang digunakan sangat sederhana, hal ini telah mendorong beberapa industri kecil untuk bergabung merekayasa & memproduksi modem yang dibutuhkan ini.
Salah satu usaha yang sangat strategis untuk menjamin kelangsungan perkembangan jaringan komputer Paguyuban ini adalah penelitian dan implementasi jaringan komputer regional tulang punggung berkecepatan tinggi 56Kbps (yang dapat dinaikan hingga 250Kbps) meliputi Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah dengan seluruh peralatan yang kami buat sendiri di perguruan tinggi. Penelitian ini dilakukan secara sistematis oleh KBK Jaringan Komputer PAU Mikroelektronika ITB.
Usaha lain yang tidak kalah strategis adalah membuka hubungan dan mengintegrasikan jaringan komputer Paguyuban dengan jaringan komputer InterNet di manca negara. Terobosan yang cukup penting dilakukan oleh sebuah team yang diketuai oleh bapak Ir. Utoro (Lab. Radar EL-ITB) dalam program kerjasama PARTNERS dengan Jepang, Muangthai, Fiji dll menggunakan satelit ETS-V. Pada bulan November 1993 lalu, dalam percobaannya team ini telah berhasil menggunakan satelit ETS-V untuk jaringan komputer TCP/IP dan menghubungkan sebuah komputer di Lab. Radar EL-ITB ke Jepang dan InterNet pada kecepatan 38.4Kbps.
Pertanyaan yang sering diluncurkan masyarakat awam dengan keberadaan jaringan ini adalah "apa kegunaan jaringan komputer ini?". Aplikasi yang sering kami gunakan adalah memperlancar proses transfer teknologi melalui fasilitas konferensi elektronik maupun surat elektronik yang berjalan setiap hari tanpa henti sepanjang tahun. Semua ini didukung fasilitas untuk transfer berkas elektronik dan remote login yang mempercepat proses transfer teknologi maupun koordinasi antar instansi. Hal ini sangat mempercepat pembentukan SDM yang dibutuhkan untuk pembangunan di Indonesia menggunakan konsep jaringan komputer sebagai media pendidikan secara terbuka. Akhir kata, KBK Jaringan Komputer di PAU MIkroelektronika ITB akan dengan senang hati dan tangan terbuka untuk membantu teman-teman ITB yang ingin bergabung dalam jaringan komputer Paguyuban ini.

0 komentar:


Free Blogspot Templates by Isnaini Dot Com and Bridal Dresses. Powered by Blogger