Rabu, 03 Juni 2009

ADSL: Teknologi Jaringan Internet Broadband Berbasis Multimedia

Lagi-lagi jaringan akses memegang kendali perkembangan teknologi layanan broadband. Kali ini, berbicara tentang keluarga jaringan akses, yaitu jaringan akses tembaga, ADSL. Mungkin, istilah ini sudah sering kita dengar, atau bahkan sering kita gunakan sebagai salah satu kosakata dalam pembicaraan. Tidak ada salahnya, jika kita mengetahui lebih jelas tentang ADSL secara detail dan juga “DSL Family” tentunya.
Mengenal ADSL
Dominasi jaringan kabel berdampak positif terhadap perkembangan jaringan di Indonesia, salah satunya adalah ADSL dengan jaringan kabel tembaganya. Dengan teknologi broadband yang berkembang pesat, ADSL merupakan salah satu diantara teknologi broadband yang ada, selain teknologi cable dan fixed wireless.

ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) merupakan metode transmisi data digital berkecepatan tinggi melalui kabel tembaga. ADSL mampu mengirimkan data dengan kecepatan bit yang tinggi, berkisar antara 1.5 Mbps – 8 Mbps untuk arah downstream (sentral – pelanggan), dan antara 16 Kbps – 640 Kbps untuk arah upstream (pelanggan – sentral). Kemampuan transmisi ADSL inilah yang mampu mengirimkan layanan interaktif multimedia melalui jaringan akses tembaga.


ADSL sendiri merupakan salah satu anggota dari “DSL Family”. Teknologi x-DSL sendiri mempunyai berbagai macam variasi, yaitu:

Asymmetrical Digital Subscriber Line (ADSL)
Consumer Digital Subscriber Line (CDSL)
ISDN-Digital Subscriber Line (IDSL)
High bit rate Digital Subscriber Line (HDSL)
Single High Speed DSL (SHDSL)
Rate-adaptive Digital Subscriber Line (RADSL)
Very High bit-rate Digital Subscriber Line (VDSL)
Single or Symmetric Digital Subscriber Line (SDSL)
ADSL merupakan anggota dari ”DSL Family” yang paling popular diantara variasi x-DSL yang ada.

Jaringan

Bagaimana Jaringan Kelihatannya?
Pandangan terhadap jaringan itu penting. Jaringan adalah sekumpulan perangkat yang berhubungan satu sama lain untuk menyediakan komunikasi. Ketika administrator melihat jaringan, haruslah secara keseluruhan bukan individu. Dengan kata lain, masingmasing perangkat pada jaringan mempengaruhi perangkat lain dan jaringan secara keseluruhan. Tidak ada yang diisolasi ketika dihubungkan ke jaringan.

Sebagai perbandingan ambil contoh mobil. Mobil adalah sekumpulan onderdil yang menyediakan transportasi. Mesin memberikan tenaga untuk menggerakkan mobil, tetapi ia tidak akan berfungsi dengan baik jika sistem bahan bakar tidak bekerja atau bannya hilang. Rem juga komponen yang penting, tetapi sekali lagi, tanpa sistem hidrolik rem tidak akan berfungsi dan mobil tidak akan berhenti. Tanpa semua komponen bekerja sama, mobil tidak akan dapat melakukan tugas yang dimaksudkan: transportasi.

Hal yang sama juga berlaku untuk jaringan. Jika server jaringan menggunakan protokol TCP/IP dan host-nya tidak, mereka tidak akan dapat berkomunikasi. Jika jaringan bekerja bagus dan admnistrator hanya mengubah protokol pada satu sisi, jaringan berhenti bekerja. Satu perangkat mempengaruhi bagaimana perangkat lain bekerja. Contoh lain misalnya DNS server dengan alamat IP 202.58.68.7. Semua host Anda dikonfigurasi untuk mencari DNS server pada alamat IP tersebut. Jika administrator jaringan mengubah alamat IP DNS tanpa mengubah host, maka mereka tidak lagi mempunyai layanan DNS.

Hal penting yang perlu diingat pada waktu menangani jaringan adalah dengan melihatnya sebagai satu kelompok perangkat individu yang saling terhubung. Ini juga berlaku untuk Wide Area Network yang digunakan pada waktu terhubung ke Internet. Perubahan yang dilakukan ke router di tempat Anda secara langsung akan mempengaruhi efisiensi dan keandalan komunikasi seluruh sistem.

Definisi dan Batas Tanggung Jawab
Pada jaringan perusahaan, staf jaringan harus tahu tanggung jawabnya. Apakah tanggung jawab staf jaringan untuk mendiagnosis masalah pada desktop user, atau mengatakan bahwa masalah user tidak berhubungan dengan komunikasi? Apakah tanggung jawab staf
jaringan hanya sebatas sampai panel kabet di dinding atau sampai ke NIC?

Definisi seperti itu sangat penting bagi bagian jaringan. Mereka mempengaruhi beban kerja masing-masing orang, dan biaya layanan jaringan untuk perusahaan. Semakin besar tanggung jawab staf jaringan, semakin besar biaya resource. Bayangkan sebuah restoran yang dimiliki dan dioperasikan oleh satu individu. Satu orang ini bertanggung jawab untuk semua tugas, termasuk memasak, melayani, mencuci piring, dan membayar tagihan. Biasa, sumber daya manusia restoran tersebut relatif rendah, tetapi kemungkinan untuk tumbuh dan berkembang terbatas sampai pemilik mempekerjakan juru masak, pelayan, dan akuntan. Sekarang setelah tanggung jawab dibagi, restoran dapat melayani lebih banyak orang dengan lebih efisien. Tentu saja, akibatnya biaya resource meningkat seiring adanya pertumbuhan dan ekspansi.

Seperti yang ditunjukkan pada contoh restoran, pekerjaan support jaringan bisa meliputi semua aspek jaringan atau dibatasi pada komponen tertentu saja. Tanggung jawab ini perlu ditentukan dan dilaksanakan pada tiap-tiap bagian. Kunci untuk memahami hubungan ini adalah bahwa membuat area tanggung jawab terlalu besar bisa memperbesar resource, tetapi membuat area tanggung jawab terlalu kecil membuatnya sulit untuk mengatasi masalah pada jaringan secara efektif.

Biaya Jaringan
Administrasi jaringan meliputi banyak tanggung jawab, termasuk analisis biaya. Ini berarti tidak hanya biaya desain dan implementasi jaringan, tetapi juga biaya pemeliharaan, upgrade, dan monitoring jaringan. Menentukan biaya instalasi jaringan bukanlah tugas yang sulit bagi sebagian besar administrator jaringan. Daftar perangkat dan harga sudah tersedia; biaya tenaga kerja dapat dihitung menggunakan rating tetap. Sayangnya, biaya pembangunan jaringan hanyalah permulaan saja.

Berikut adalah beberapa faktor biaya lain yang harus dipertimbangkan: pertumbuhan jaringan; pelatihan teknisi dan user; dan penggunaan software. Biaya-biaya ini jauh lebih sulit diperkirakan dibanding biaya membangun jaringan. Administrator jaringan harus bisa melihat historis tren dan pertumbuhan perusahaan untuk memperkirakan biaya pertumbuhan jaringan. Seorang manajer harus melihat software dan hardware baru untuk menentukan apakah perusahaan akan mengimplementasikan mereka dan kapan, termasuk
pelatihan para staf untuk mendukung teknologi baru tersebut.

Biaya peralatan untuk operasional yang kritis juga perlu dimasukkan ke dalam biaya pemeliharaan jaringan. Bayangkan, bisnis berbasis Internet yang menggunakan satu router untuk terhubung ke Internet. Jika router tersebut tidak berfungsi, perusahaan Anda tidak dapat melakukan kegiatan sampai router diganti. Ini bisa menyebabkan perusahaan menderita jutaan rupiah karena kehilangan penjualan. Administrator jaringan yang bijaksana akan menyimpan router cadangan untuk memperkecil waktu downtime perusahaan.

Laporan Kesalahan
Seperti yang telah disebutkan, manajemen jaringan yang efektif memerlukan dokumentasi yang lengkap, oleh karena itu jika timbul suatu masalah perlu dibuat laporan kesalahan. Laporan ini digunakan untuk mengumpulkan informasi dasar yang diperlukan untuk mengidentifikasi dan menentukan masalah, dan juga memberi cara dalam memantau kemajuan dan solusi akhir dari masalah tersebut. Laporan kesalahan memberikan pertimbangan kepada manajemen dalam mempekerjakan staf baru, membeli perangkat, dan memberi pelatihan tambahan. Laporan ini juga memberikan solusi untuk masalah yang sama yang telah dipecahkan.

Mengapa Jaringan Perlu Dimonitor?
Meskipun ada banyak alasan untuk memonitor jaringan, dua alasan utama adalah memperkirakan perubahan untuk masa depan dan mendeteksi perubahan yang tak terduga pada jaringan. Perubahan yang tak terduga bisa meliputi hal seperti router atau switch yang tidak berfungsi, hacker mencoba mendapatkan akses ke jaringan, atau kesalahan jalur komunikasi. Tanpa kemampuan untuk memonitor jaringan, administrator hanya dapat bereaksi terhadap masalah pada waktu mereka muncul, bukannya lebih dulu mencegah masalah supaya tidak terjadi.

Memonitoring Wide Area Network menggunakan banyak cara yang sama seperti pada Local Area Network. Salah satu perbedaan utama antara WAN dan LAN adalah penempatan fisik peralatan. Penempatan dan penggunaan tool monitoring menjadi sangat penting bagi operasional Wide Area Network yang tidak boleh terganggu.

Troubleshooting Jaringan
Permasalahan terjadi! Bahkan ketika jaringan dimonitor, perangkat dapat diandalkan, dan user berhati-hati, ada saja hal yang bermasalah. Pertama dan paling penting adalah menggunakan jurnal rancang-bangun Anda dan membuat catatan. Pembuatan catatan bisa
memberikan cara yang jelas dalam mendiagnosis masalah. Ia bisa memberitahu apa yang telah Anda coba dan bagaimana pengaruhnya terhadap masalah. Ini bisa sangat berharga bagi troubleshooter sehingga usaha yang dilakukan sebelumnya tidak akan diulang lagi.

Membuat catatan juga sangat berharga jika masalah diberikan kepada teknisi lain supaya mereka tidak melakukan kembali semua pekerjaan yang sudah dilakukan. Salinan catatan harus disertakan bersama solusi masalah pada waktu trouble ticket diselesaikan. Ini bisa menjadi referensi untuk masalah serupa yang mungkin terjadi sehubungan dengan masalah tersebut.

Elemen penting lain dari troubleshooting adalah penamaan (labeling). Beri label semuanya, termasuk kedua ujung kabel. Label tersebut tidak hanya meliputi nama kabel, tetapi juga di mana ujung yang lain berada dan penggunaan kabel, misalnya, untuk suara, data atau video.

Pada waktu troubleshotting, label seperti ini bisa lebih berharga dibanding catatan pemasangan kabel karena label berada bersama dengan unit dan tidak tersimpan dalam laci di suatu tempat. Bersama dengan label kabel, pemberian label masing-masing port pada hub, switch, atau router berikut lokasi, keperluan, dan titik koneksi akan sangat mempermudah sehingga masalah bisa diatasi.

Semua komponen lain yang dihubungkan ke jaringan juga harus diberi label seperti lokasi dan keperluan mereka. Dengan label semacam ini, semua komponen bisa dicari dan keperluan mereka pada jaringan bisa diketahui dengan mudah. Penggunaan label bersama dokumentasi jaringan akan memberi gambaran lengkap tentang jaringan dan hubungannya.

Satu hal penting lain yang perlu diingat bahwa dokumentasi hanya berguna jika berisi informasi terbaru. Semua perubahan yang dilakukan ke jaringan harus dicatat pada perangkat atau kabel yang diubah serta dokumentasi yang digunakan untuk menggambarkan jaringan keseluruhan.

DOKUMENTASI JARINGAN
Komponen pertama dan paling penting untuk jaringan yang baik adalah dokumentasi. Dokumentasi paling sering dibicarakan dan paling sedikit dilakukan dalam jaringan. Dokumentasi mewakili ingatan administrator jaringan. Ia berisi jurnal rancang-bangun Anda, tetapi tidak berhenti sampai di situ. Dokumentasi juga meliputi: diagram yang menunjukkan jalur fisik layout kabel, jenis kabel, panjang masing-masing kabel, jenis terminasi kabel, lokasi fisik masing-masing panel dinding atau patch panel, dan model penamaan (labeling) supaya masing-masing kabel bisa diidentifikasi dengan mudah.

Layout MDF dan IDF
Dokumen ini berisi layout fisik dan logical dari Main Distribution Facility dan semua Intermediate Distribution Facilities pada jaringan. Ini meliputi layout fisik susunan rak, perlengkapan pendukung, server, label patch panel untuk mengidentifikasi terminasi kabel, rincian identifikasi, dan konfigurasi semua perangkat ada.

Konfigurasi Server dan Workstation
Rincian konfigurasi server dan workstation dibuat untuk masing-masing host yang terhubung ke jaringan. Informasi pada dokumen ini distandardisasi dan berisi hal-hal, seperti pembuatan dan model komputer, nomor seri, drive floppy, harddisk, drive DVD/CD-ROM, kartu suara dan jaringan, jumlah RAM, dan rincian fisik lainnya dari komputer. Dokumen ini juga meliputi rincian konfigurasi komputer, konfigurasi IRQ, DMA dan Base Memory dari kartu peripheral. Terakhir, dokumen berisi lokasi fisik, user, dan identitas jaringan (alamat IP, MAC address, subnet, topologi) dari komputer itu.

Daftar Software
Daftar software berisi software standar dan khusus yang digunakan masing-masing mesin pada jaringan, dan rincian konfigurasi instalasi standar pada masing-masing paket software. Daftar ini juga meliputi operating system dan aplikasi.

Catatan Maintenance
Penting juga untuk menyimpan catatan semua perbaikan yang dilakukan pada perlengkapan yang dimasukkan ke dalam jaringan. Ini akan membantu administrator untuk memperkirakan masalah yang mungkin terjadi dengan hardware dan software pada masa yang akan datang.

Langkah Pengamanan
Dokumen ini tidak hanya meliputi pengamanan “lunak”, seperti hak user, password, dan firewall, tetapi juga pengamanan fisik. Pengamanan fisik atau keras meliputi hal sederhana, seperti mengidentifikasi bagaimana MDF dan IDF dikunci, siapa yang mempunyai akses ke ruangan tersebut dan mengapa, bagaimana host dilindungi (kabel pengaman—alarm), dan siapa yang mempunyai akses fisik ke sistem.

User Policy
User policy merupakan dokumen yang bisa jadi paling penting dan bermanfaat bagi administrator jaringan. Mereka berisi bagaimana user berhubungan dengan jaringan. Policy tersebut meliputi apa yang boleh dan apa yang tidak dibolehkan pada jaringan. Juga harus disertakan apa nanti konsekuensi bagi user yang melanggar.

Aspek lain dari user policy meliputi user ID dan panjang password minimum yang diharuskan, dan aturan untuk isi password. User policy perlu dibuat bersama manajemen perusahaan supaya policy tersebut bisa diterima dan dilaksanakan. Sebagai administrator jaringan, sedapat mungkin buat jaringan yang paling aman dan fungsional bagi perusahaan. Namun, pastikan policy jaringan tidak bertentangan dengan kebijakan perusahaan atau membatasi para user dalam mengakses resource yang diperlukan.

Informasi yang dicatat pada dokumen yang disebutkan menciptakan dokumentasi jaringan untuk sistem Anda. Dokumentasi ini akan membuat maintenance dan upgrade jaringan menjadi lebih teratur. Dokumentasi ini akan memberikan titik awal kepada administrator untuk kembali jika upgrade mengalami masalah atau jika perlu memulihkan jaringan yang tidak berfungsi.

Satu poin terakhir tentang dokumentasi jaringan adalah bahwa dokumentasi perlu diperbarui secara kontinyu dengan upgrade dan perubahan konfigurasi jaringan terbaru. Jika tidak dilakukan, dokumentasi tidak akan mempunyai hubungan yang kuat dengan implementasi jaringan yang sedang digunakan.

Mendapatkan Akses Internet Gratis Dengan Antena Kaleng

hidup gue bergantung banget ama internet.
kalo mata gue melek komputer gue mesti hidup dan konek ke internet.
di kantor gue di bangkok ini punya koneksi 145Mbps ke backbone.
jadi bisa dibayangin betapa kencengnya tuh internet.
ada satu sisi buruknya, begitu gue balik ke apartemen berasa lelet banget dialup di tempat sendiri.

gue mau langganan adsl, alas… harus term setahun minimal. sedangkan kerjaan gue butuh pindah2 mulu. gue punya 3 lokasi kantor dan jauh satu sama lain.
biasanya gue pindah apartemen ke deket kantor mana yg gue butuh waktu banyak kerja disitu.

cari punya cari ada satu provider wireless access internet yang punya hotspot di banyak lokasi, salah satu hotspotnya 2 blocks away dari apartemen gue.
tapi masalahnya kalo gue pake “cool laptop” gue sinyalnya kagak sampe kesana.
trus gue browse kesana kemari, dan ketemulah satu antena yang simpel dan murah.

antenna kaleng!!!!!



nyek nyek nyek.. ini antena gak lebih dari guyonan konyol, but the most important thing is… it works.
juga ini gue udah lakuin beberapa lama, tapi baru kali ini gue tulis, kali aja ada yang butuh infonya gue bisa dapet pahala karena bagi2 pengalaman… ting….

ini card ama kabel (pigtail) yang gue punya berikut si “cool laptop” yang setia ikut kemana daku pergi.



ini barang2 yg gue butuhin dan tools yg digunakan.



bikinnya gampang, cari aja kaleng diameter 10cm panjangnya paling nggak 133mm
gue nemu kaleng coklat cocoa van houten yang pas diameternya 10cm.
gue coba habisin tuh coklat yang pada akhirnya nggak sabar dan akhirnya gue buang isinya. hehehehehe…. males lah nambah berat badan gampang, ngurusin yang susah setengah hidup.

gue bikin elemen dari pipa kuningan diameter 4mm, kalo gak punya boleh pake kabel listrik biasa yg agak gede ukuran 2.5 sqmm.
solderin aja ke konektor N bulk type.
panjang elemen dari ujung ke dasar konektor adalah 1/4 lambda yakni 31mm.



trus ni kaleng gue potong panjangnya dari 145mm menjadi 133mm sesuai dengan perhitungan di web ini http://www.saunalahti.fi/elepal/antenna2calc.php.
aslinya panjang kaleng ini 145mm, nyari yang pas 133mm gak ada bok..
so workaround is the best effort.
katanya si website itu kalengnya boleh diameter antara 9-11cm.



jangan lupa ujung yang bekas dipotong diamankan dengan tape isolator atau apa aja. yang penting jangan sampai bikin tangan berdarah2. masa sih demi internet harus sampe berdarah2 kayak perang ngelawan belanda aja.

trus bolongin kaleng dengan jarak 44mm dari dasar kaleng, ingat ya bukan ujung kaleng tapi dasar kaleng.
karena ujung kaleng ama dasar kaleng beda bbrp mm. lihat aja biasanya kaleng dasarnya agak menjorok ke dalam sedikit.

bolongin 4 buah untuk naruh sekrup.
biar gampang, lubang yang pertama jangan bikin gede dulu, bikin asal masuk aja pin N connectornya. setelah itu tempelin konektornya, dengan gitu kita bisa tandain lubang sesuai dengan konektor.



terakhir pasang dari luar N bulk konektor di kaleng yg telah dilubangi tadi.



nah saat2 mendebarkan tiba, ehhh gue point tuh antenna ke arah hospot beberapa blok jauhnya dari jendela gue.
walhasil dapet sinyal yg cukup, padahal sebelumnya wireless lan card gue nggak bisa ngendus tuh signal.

konon antenna ini punya gain antara 9dBi - 11dBi sayangnya gue gak punya instrumen buat ngukur2, lagian udah happy dengan hasil yang ada

then life continue as usual….

gue coba pake netstumbler http://www.netstumbler.com/downloads/
ternyata gue bisa ngelihat 7 access point di sekitar apartemen gue.
you know what…? 5 dari 7 AP nggak diprotect apapun jadi bisa konek dengan bebas hahahaha…

kantor gw yg sekarang ada di lantai 18, bisa kelihatan jelas dari jendela apartemen gue. jaraknya kira2 400meter.
sekali gue coba wireless access point gue taruh dekat jendela di kantor, gue pake power output standard 15dBm. antennanya pake buatan trendnet 4dBi indoor omni.
dengan antenna kaleng gue bisa konek dengan sinyal full.
habis itu gue cabut lagi hehehehe…
takut ntar ada yg ngehack ke kantor ntar gue yang disalahin.
padahal sejauh ini yang gue tahu belon ada orang thailand yg jadi hacker seorangpun.
tapi who knows, shit happened.

6 Arti Pesan Error Ketika Akses Internet

Jika mungkin Anda sering mengalami pesan kesalahan di computer ketika mengakses internet dengan browser, namun Anda tidak mengetahui arti dari pesan error tersebut, maka berikut sedikit informasi mengenai makna pesan error tersebut.

500 – Internal Server Error

Pesan error di atas diartikan sebagai adanya masalah atau kesalahan dalam server internal situs sehingga Anda tidak bisa mengakses situs yang bersangkutan, selama administrator situs belum memperbaiki pesan kesalaahan tersebut.

404 - Not Found
Ada beberapa hal yang menyebabkan tampilnya pesan kesalahan di atas :

*

Data di database sebelumnya sudah ada, namun sudah dihapus atau dihilangkan dari database server.
*

Terjadi gangguan akses Internet atau down
*

Jika akses Internet tetap gagal, maka kemungkinan halaman tersebut memang tidak ada
*

Terjadi kesalahan penulisan alamat URL

400 - Bad Request
Pesan kesalahan tersebut dialami oleh server yang tidak bisa mengerti perintah dari client. Penyebabnya pada umumnya berupa kesalahan script coding di server, sehingga hanya administrator server-lah yang bisa mengatasinya.

403 - Forbidden

Pesan kesalahan tersebut memiliki dua alasan :

*

Menandakan bahwa halaman situs tidak dapat diakses karena telah diatur demikian dalam servernya.
*

Owner atau pemilik situs belum membayar sewa hosting ke perusahaan pemilik server, sehingga terjadi pemblokiran dari pihak perusahaan server.

408 - Request Timeout

Pesan ini memiliki alasan bahwa timer atau waktu untuk mengakses situs telah habis. Hal tersebut disebabkan oleh kecepatan akses Internet yang cukup lambat, dan server biasanya memiliki timer atau batas waktu tertentu dalam pengaksesan data dalam database-nya.

401 - Unauthorized

Pesan kesalahan tersebut artinya user tidak memiliki otoritas atau izin untuk mengakses halaman web tersebut. Biasanya situs diberi pengaman username dan password, sehingga Anda harus mengerti username dan password situs tersebut.

Goodreads, jaringan sosial buat pembaca buku

Pencinta buku terkadang dianggap tidak senang bergaul dan pendiam. Hal ini tentu saja tidak benar. Mereka akan dengan senang hati berteman dengan sesama pencinta buku, dan bisa berdiskusi tentang buku-buku favoritnya selama berjam-jam.

Goodreads dapat merapatkan orang-orang seperti ini. Seperti Friendster, Facebook atau MySpace, Goodreads merupakan situs jaringan sosial, namun ditujukan untuk kalangan pencinta buku. Seperti layaknya layanan jaringan sosial kita dapat mencari, menambahkan teman dan berkomunikasi dengan mereka.

Sebagai situs yang ditujukan untuk pembaca buku, Goodreads memiliki berbagai fitur yang menunjang hobi anggotanya itu. Situs ini memiliki fasilitas untuk mencatat buku yang dimiliki, dan dibaca dan mengomentarinya.

Buku-buku yang kita miliki atau sudah pernah dibaca dikumpulkan koleksi buku atau pustaka (library). Anda bisa mencatat buku apa saja yang ingin Anda baca, atau buku yang sudah Anda baca. Untuk memudahkan mengisi informasi buku Goodreads memanfaatkan basis data buku dari Amazon.com.

Tentu saja tidak semua buku ada dalam basis data toko buku online tersebut. Ini sering saya temui dalam kasus buku terbitan Indonesia. Dalam hal ini kita dapat mengisikan sendiri informasi buku tersebut, lengkap dengan foto sampulnya.

Bila sebelumnya Anda sudah punya daftar buku dalam format XLS (spreadsheet Excel), Goodreads dapat mengimpornya.

Kalau mau, jumlah koleksi buku bisa buat sombong-sombongan. Siapa yang paling banyak punya buku?

Setelah mencatat buku yang dimiliki, kita dapat menulis timbangan buku dan memberi penilaian. Ada kemungkinan satu judul buku sudah diresensi terlebih dahulu. Dalam hal ini resensi kita akan ditampilkan berdampingan dengan resensi pembaca lain.

Fitur resensi buku ini dapat jadi pertimbangan bila Anda ingin membeli buku tapi masih ragu-ragu. Lihatlah bagaimana anggota Goodreads lain menilai buku tersebut, dan baca komentar dan resensi tentangnya. Resensi buku ini pada gilirannya dapat dikomentari pula oleh anggota lainnya.

Resensi dan komentar teman-teman lain dalam Goodreads merupakan cara yang baik buat mencari buku baru yang kira-kira menarik. Dengan demikian Anda dapat menghindari menyesal membeli suatu buku, karena ternyata mutunya buruk.

Karena lebih ditujukan buat pembaca buku beberapa fitur yang cukup penting di situs jaringan sosial lain agak ketinggalan di sini. Misalnya Anda hanya dapat mengunggah satu foto saja buat ditampilkan. Begitu pula bila Anda ingin berkirim pesan pribadi kepada teman lain. Tidak ada fitur untuk mengutip ketika hendak membalas pesan, dan arsip pesan yang disimpan juga terbatas.

JARINGAN KOMPUTER MENGGUNAKAN RADIO DI ITB

ITB sebagai lembaga pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam pengembangan SDM, khususnya bidang teknologi. Dengan semakin berkembangnya dunia komputer, media komunikasi elektronik khususnya jaringan komputer mempunyai potensi yang sangat besar untuk ini. Tanpa banyak diketahui oleh khalayak ramai, dengan dimotori oleh KBK Jaringan Komputer di PAU Mikroelektronika dan dibantu oleh adik-adik di Amatir Radio Club (ARC) ITB dan Himpunan Mahasiswa Elektro (HME) ITB, kami telah bahu membahu membangun jaringan komputer di ITB dengan di bantu secara finansial antara lain oleh Dr. Soegiardjo Soegojoko dan Dr. Richard Mengko. Jaringan komputer ini dikenal dengan nama jaringan komputer Paguyuban yang sifatnya informal dan non-komersial yang mengkaitkan banyak lembaga pendidikan dan penelitian di Indonesia.
Jaringan ini bertumpu pada teknologi jaringan komputer TCP/IP dan menggunakan radio sebagai media komunikasi jarak jauh. Dalam lingkungan ITB telah tergabung PAU Mikroelektronika ITB, HME-ITB, ARC-ITB, EL-ITB, dan TI-ITB. Beberapa jurusan lain yang tampaknya sedang bersiap-siap adalah PPLH-ITB, IF-ITB, FI-ITB, PIKSI-ITB dan beberapa unit lainnya di Salman ITB. Jaringan ini telah beroperasi selama lebih dari 1 tahun selama 24 jam/hari dan terkait dengan berbagai lembaga di Indonesia. Perlu dicatat bahwa inisiatif pengembangan jaringan ini datangnya dari staf-staf yang berdedikasi di masing-masing lembaga, jadi sifatnya adalah bottom-up. Saat ini lembaga pendidikan / penelitian yang beroperasi 24 jam di jaringan ini adalah ITB, UI, ITENAS, UGM, BPPT, LAPAN, LIPI (di Bandung), Kantor Menteri Lingkungan Hidup dll. Perkembangan ini ternyata telah menarik beberapa unit Litbang di beberapa industri untuk bergabung dan bertukar pikiran seperti PT. INTI, PT. LEN Industri, PT. USI/IBM dan PT. ATW. Di samping lembaga-lembaga yang telah bergabung ini, ada beberapa universitas / lembaga lain yang sedang mempersiapkan SDM-nya untuk bergabung, antara lain, ITS, UNPAD, UNPAR, STT-Informatika, UNHAS, UNIBRAW, LIPI (Serpong) dan masih banyak lagi. Bahkan Dewan Riset Nasional (DRN) yang merupakan lembaga tinggi negara untuk penelitian di Indonesia telah mencanangkan diri untuk bergabung ke jaringan komputer Paguyuban ini. Pesatnya perkembangan jaringan komputer Paguyuban ini dimungkinkan karena digunakannya media komunikasi radio yang relatif murah dan mudah diperoleh di samping digunakannya tata-cara komunikasi (protokol) standard yang digunakan di jaringan komputer internasional.
Kami menggunakan komputer mikro (PC) yang banyak di pasaran untuk membangun jaringan ini. Bahkan PC/XT sekalipun dapat kita gunakan untuk keperluan ini. Perangkat lunak (termasuk source code-nya) yang telah kami kembangkan dapat diperoleh secara cuma-cuma / gratis untuk keperluan pendidikan dan penelitian dari penulis di KBK Jaringan Komputer di PAU Mikroelektronika ITB. Usaha yang sistematis berjalan untuk mengembangkan perangkat lunak ini. Penggunaan TCP/IP di jaringan komputer Paguyuban memungkinkan untuk mengintegrasikan berbagai jaringan komputer lokal (LAN) dan berbagai komputer (UNIX, DOS dll) menjadi satu kesatuan yang transparan bagi pengguna jaringan komputer Paguyuban.
Usaha yang sistematis sedang berlangsung untuk mengatasi kelangkaan perangkat keras khususnya modem untuk mengkaitkan diri ke jaringan komputer Paguyuban. Salah satu hasilnya adalah dikembangkannya modem 1200bps sederhana. Modem ini digunakan sebagai perantara PC dengan perangkat radio komunikasi jarak jauh yang digunakan. Modem ini dapat dibuat dengan biaya sekitar Rp. 100.000/buah. Karena teknologi modem yang digunakan sangat sederhana, hal ini telah mendorong beberapa industri kecil untuk bergabung merekayasa & memproduksi modem yang dibutuhkan ini.
Salah satu usaha yang sangat strategis untuk menjamin kelangsungan perkembangan jaringan komputer Paguyuban ini adalah penelitian dan implementasi jaringan komputer regional tulang punggung berkecepatan tinggi 56Kbps (yang dapat dinaikan hingga 250Kbps) meliputi Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah dengan seluruh peralatan yang kami buat sendiri di perguruan tinggi. Penelitian ini dilakukan secara sistematis oleh KBK Jaringan Komputer PAU Mikroelektronika ITB.
Usaha lain yang tidak kalah strategis adalah membuka hubungan dan mengintegrasikan jaringan komputer Paguyuban dengan jaringan komputer InterNet di manca negara. Terobosan yang cukup penting dilakukan oleh sebuah team yang diketuai oleh bapak Ir. Utoro (Lab. Radar EL-ITB) dalam program kerjasama PARTNERS dengan Jepang, Muangthai, Fiji dll menggunakan satelit ETS-V. Pada bulan November 1993 lalu, dalam percobaannya team ini telah berhasil menggunakan satelit ETS-V untuk jaringan komputer TCP/IP dan menghubungkan sebuah komputer di Lab. Radar EL-ITB ke Jepang dan InterNet pada kecepatan 38.4Kbps.
Pertanyaan yang sering diluncurkan masyarakat awam dengan keberadaan jaringan ini adalah "apa kegunaan jaringan komputer ini?". Aplikasi yang sering kami gunakan adalah memperlancar proses transfer teknologi melalui fasilitas konferensi elektronik maupun surat elektronik yang berjalan setiap hari tanpa henti sepanjang tahun. Semua ini didukung fasilitas untuk transfer berkas elektronik dan remote login yang mempercepat proses transfer teknologi maupun koordinasi antar instansi. Hal ini sangat mempercepat pembentukan SDM yang dibutuhkan untuk pembangunan di Indonesia menggunakan konsep jaringan komputer sebagai media pendidikan secara terbuka. Akhir kata, KBK Jaringan Komputer di PAU MIkroelektronika ITB akan dengan senang hati dan tangan terbuka untuk membantu teman-teman ITB yang ingin bergabung dalam jaringan komputer Paguyuban ini.

Pemanfaatan Internet sebagai Sumber Pembelajaran IPS

Realitas empirik selama ini di tingkat persekolahan memperlihatkan, dalam proses pembelajaran IPS, guru IPS kurang optimal baik di dalam memanfaatkan maupun memberdayakan sumber pembelajaran, karena dalam proses pembelajaran IPS cenderung masih berpusat pada guru (teacher centered), textbook centered, dan monomedia. Adalah tidak dapat dipersalahkan apabila banyak siswa mengganggap proses pembelajaran IPS sebagai sesuatu yang membosankan, monoton, kurang menyenangkan, terlalu banyak hafalan, kurang variatif, dan pelbagai keluhan lainnya. Padahal pendidikan IPS merupakan synthetic science, karena konsep, generalisasi, dan temuan-temuan penelitian ditentukan atau diobservasi setelah fakta terjadi. Informasi faktual tentang kehidupan sosial atau masalah-masalah kontemporer yang terjadi di masyarakat dapat ditemukan dalam liputan (exposure) media massa, karena media massa diyakini dapat menggambarkan realitas sosial dalam berbagai aspek kehidupan. Meskipun untuk itu, informasi atau pesan (message) yang ditampilkannya¡Xsebagaimana dapat dibaca di surat kabar atau majalah, didengarkan di radio, dilihat di televisi atau internet¡Xtelah melalui suatu saringan (filter) dan seleksi dari pengelola media itu untuk berbagai kepentingannya, misalnya : untuk kepentingan bisnis atau ekonomi, kekuasaan atau politik, pembentukan opini publik, hiburan (entertainment) hingga pendidikan. Terlepas dari berbagai kepentingan yang melatarbelakangi pemunculan suatu informasi atau pesan yang disajikan oleh media massa, kiranya tidak dapat dipungkiri lagi bahwa pada masa kini pertemuan orang dengan media massa sudah tidak dapat dielakkan lagi. Tidaklah berlebihan kiranya apabila abad ke-21 disebut sebagai abad komunikasi massa, bahkan dalam pembabakan sejarah umat manusia, McLuhan (1964) menyatakannya sebagai babak neo-tribal (sesudah babak tribal dan babak Gutenberg), yakni masa di mana alat-alat elektronis memungkinkan manusia menggunakan beberapa macam alat indera dalam komunikasi. Adapun Alvin Toffler (1981) menamakannya sebagai The Third Wave. Sementara itu, seiring dengan pesatnya perkembangan media informasi dan komunikasi, baik perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software), akan membawa perubahan bergesernya peranan guru¡Xtermasuk guru IPS¡Xsebagai penyampai pesan/informasi. Ia tidak bisa lagi berperan sebagai satu-satunya sumber informasi bagi kegiatan pembelajaran para siswanya. Siswa dapat memperoleh informasi dari berbagai sumber¡Xterutama dari media massa, apakah dari siaran televisi dan radio (media elektronik), surat kabar dan majalah (media cetak), komputer pribadi, atau bahkan dari internet. Adalah tidak berlebihan kiranya apabila disebutkan bahwa media massa sangat berpengaruh di dalam pendidikan IPS. Hal ini didasarkan pada berbagai temuan penelitian yang menyiratkan, antara lain, bahwa : 1. Media massa, khususnya televisi, telah begitu memasyarakat; 2. Media massa berpengaruh terhadap proses sosialisasi; 3. Orang-orang lebih mengandalkan informasi yang berasal dari media massa daripada dari orang lain; 4. Para guru IPS perlu memberdayakan media massa sebagai sumber pembelajarannya; dan 5. Para orang tua dan pendidik, baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama, dapat meminimalisasikan pengaruh negatif media massa dan mengoptimalkan dampak positifnya. (Adiwikarta, 1988; Nielsen Media, 1989; Dominguez and Rincon, 1992; Prisloo and Criticos, 1994) Lain daripada itu, massa dapat menunjang keberhasilan proses pembelajaran IPS melalui tiga cara : 1. Media massa dapat memperbaiki bagian content dari kurikulum IPS; 2. Media massa dapat dijadikan alat pembelajaran yang penting bagi IPS; dan 3. Media massa dapat digunakan untuk menolong siswa mempelajari metodologi ilmu-ilmu sosial, khususnya di dalam menentukan dan menginterpretasi fakta-fakta sosial (Clark, 1965 : 46-54). Tulisan ini mencoba memberikan salah satu solusi alternatif untuk mengatasi problematika sebagaimana dipaparkan di awal tulisan, yakni dengan memanfaatkan salah satu media massa kontemporer¡Xinternet sebagai sumber pembelajaran IPS. Internet, singkatan dari ¡§internatonal network¡¨, adalah jaringan informasi global, yakni ¡§the largest global network of computers, that enables people throughout the world to connect with each other¡¨. Internet dicetuskan pertama kali ide pembuatannya oleh J.C.R. Licklider dari MIT (Massachusetts Institute Technology) pada bulan Agustus 1962. Di Indonesia, internet mulai meluas sekitar tahun 1995, sejak berdirinya indointernet (Purbo, 2000). Untuk dapat menggunakan internet diperlukan sebuah komputer (memory minimal 4 mega), harddisk yang cukup, modem (berkecepatan minimal 14.400), sambungan telepon (multifungsi : telepon, faksimile, dan internet), ada program Windows, dan sedikit banyak tahu cara mengoperasikannya. Selanjutnya hubungi provider terdekat. Andaikan semua prasyarat tadi tidak dimiliki, cukup mendatangi warnet (warung internet) terdekat yang banyak terdapat di kota-kota besar¡Xmaka kita dapat mengakses situs-situs apa saja sesuai dengan kebutuhan kita. Internet disebut juga media massa kontemporer, karena memenuhi syarat-syarat sebagai sebuah media massa, seperti antara lain : ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim serta melewati media cetak atau elektronik, sehingga pesan informasi yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat oleh khalayaknya. Pemanfaatan internet sebagai sumber pembelajaran IPS mengkondisikan siswa untuk belajar secara mandiri. ¡§Through independent study, students become doers, as well as thinkers¡¨ (Cobine, 1997). Para siswa dapat mengakses secara online dari berbagai perpustakaan, museum, database, dan mendapatkan sumber primer tentang berbagai peristiwa sejarah, biografi, rekaman, laporan, data statistik, atau kutipan yang berkaitan dengan IPS (Gordin et. al., 1995). Informasi yang diberikan server-computers itu dapat berasal dari ¡§commercial businesses (.com), goverment services (.gov), nonprofit organizations (.org), educational institutions (.edu), atau artistic and cultural groups (.arts)¡¨ Siswa dapat berperan sebagai seorang peneliti, menjadi seorang analis, tidak hanya konsumen informasi saja. Mereka menganalisis informasi yang relevan dengan pembelajaran IPS dan melakukan pencarian yang sesuai dengan kehidupan nyatanya (real life). Siswa dan guru tidak perlu hadir secara fisik di kelas (classroom meeting), karena siswa dapat mempelajari bahan ajar dan mengerjakan tugas-tugas pembelajaran serta ujian dengan cara mengakses jaringan komputer yang telah ditetapkan secara online. Siswa juga dapat belajar bekerjasama (collaborative) satu sama lain. Mereka dapat saling berkirim e-mail (electronic mail) untuk mendiskusikan bahan ajar IPS. Kemudian, selain mengerjakan tugas-tugas pembelajaran dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru IPS, siswa dapat berkomunikasi dengan teman sekelasnya (classmates). Pemanfaatan internet sebagai sistem e-learning memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut : 1. Dimungkinkan terjadinya distribusi pendidikan ke semua penjuru tanah air dan kapasitas daya tampung yang tidak terbatas karena tidak memerlukan ruang kelas; 2. Proses pembelajaran tidak terbatas oleh waktu seperti halnya tatap muka biasa; 3. Pembelajaran dapat memilih topik atau bahan ajar yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masing-masing; 4. Lama waktu belajar juga tergantung pada kemampuan masing-masing pembelajar/siswa; 5. Adanya keakuratan dan kekinian materi pembelajaran; 6. Pembelajaran dapat dilakukan secara interaktif, sehingga menarik pembelajar/siswa; dan 7. Memungkinkan pihak berkepentingan (orang tua siswa maupun guru) dapat turut serta menyukseskan proses pembelajaran, dengan cara mengecek tugas-tugas yang dikerjakan siswa secara on-line. Selain beberapa kelebihan di atas, ada kelemahan yang mungkin timbul dalam sistem e-learning ini, yaitu tingginya kemungkinan gangguan belajar; sebab sistem tersebut mengkondisikan siswa untuk belajar mandiri, sehingga faktor motivasi belajar menjadi lebih signifikan terhadap keberhasilan belajar siswa. Untuk itu diperlukan adanya semacam penasehat (counsellor) yang memantau dan memotivasi belajar siswa agar prestasi belajarnya tidak menurun, dengan cara mengerjakan tugas-tugas belajar sebaik-baiknya dan secara tepat waktu. Di samping itu juga agar siswa tidak mengakses hal-hal yang tidak ada kaitannya sama sekali dengan pelajaran atau hal-hal yang bersifat negatif (misalnya membuka situs-situs porno, atau membobol rekening bank dan rahasia perusahaan). Meskipun begitu, pemanfaatan internet (sistem e-learning) sebagai sumber pembelajaran IPS merupakan sebuah keniscayaan, karena beberapa alasan berikut : 1. Mengingat penduduk Indonesia yang sangat besar dan tersebar di berbagai wilayah, serta terbatasnya daya tampung sekolah dan lembaga pendidikan lainnya, sehingga tidak mungkin dapat menampung mereka yang ingin belajar, maka prospek pemanfaatan internet sebagai suatu pendidikan alternatif cukup cerah; 2. Mendukung pencapaian pembelajaran IPS yang multicultural; 3. Mendorong kemampuan bagaimana belajar untuk belajar (learning to learn); 4. Membawa dampak ikutan yang positif, umpamanya meningkatnya kemampuan berbahasa Inggris; dan 5. Secara psikologis, akses terhadap internet juga menumbuhkan rasa percaya diri karena memungkinkan kita untuk tidak lagi terasing dari informasi sampai yang paling mutakhir.


Free Blogspot Templates by Isnaini Dot Com and Bridal Dresses. Powered by Blogger